Blog

Menyambut era globalisasi digital, IMC bekerja sama dengan Minilemon, untuk memperkenalkan pada generasi muda dalam hal pembelajaran kultur secara modern

Reno Halsamer (Founder dTopeng Kingdom Foundation) melalui perjalanan panjangnya telah menciptakan tokoh animasi (fiksi) dengan memadukan topeng sebagai wajah Indonesia dan tubuh lemon yang merupakan buah dengan banyak manfaat bagi Kesehatan.

Berawal dari cinta dan bangga akan warisan budaya khususnya topeng yang merupakan penutup wajah dari setiap Suku di Indonesia. Maka dari itu dinamakan Minilemon dengan harapan dapat membangun pola pikir positif dalam pertumbuhan anak yang suka bermain imajinatif dan memberi manfaat positif bagi anak-anak Indonesia. Minilemon berharap mampu menjadi idola baru,dalam hiburan anak-anak dengan mengedepankan kualitas dan edukasi kepada anak-anak Indonesia terutama dibanyak platform.

Film animasi 3D Minilemon berpotensi menjadi alat edukasi toleransi yang efektif. Hal ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) di Sunan Ampel Surabaya. FGD tersebut membahas integrasi nilai-nilai toleransi ke dalam kurikulum pendidikan tinggi melalui pendekatan visual yang menarik.

Reno Halsamer sendiri sebagai pendiri Minilemon Studio, menekankan pentingnya pendekatan visual dalam pendidikan, khususnya untuk anak-anak. Oleh karena itu Minilemon dirancang sebagai hiburan edukatif yang menghibur sekaligus mendidik. Saat ini, Minilemon juga sedang mengembangkan Minilemon Movie Academy untuk mencetak generasi animator muda.

Minilemon sebelumnya telah bermitra dengan Universitas Surabaya (Ubaya) untuk pengembangan aspek psikologis kontennya, karena telah terbukti efektif dalam menggambarkan keragaman budaya Indonesia melalui karakter-karakternya yang unik.

Minilemon juga berencana untuk berkolaborasi dengan UIN Sunan Ampel Surabaya untuk menciptakan konten cerita yang berbasis riset dan mengangkat tema keberagaman. Dalam hal ini Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, menyambut baik rencana kolaborasi ini. Ia melihat potensi besar pengembangan konten kreatif berbasis riset, mengingat tren komunikasi visual saat ini.

“Menurutnya kerja sama ini akan menjadikan Minilemon sebagai mitra produksi, sementara UIN Sunan ampel akan berkontribusi dalam pengembangan konten dan ide kreatif,” jelasnya.

Prof. Thohir juga menekankan pentingnya pendidikan dalam menumbuhkan toleransi di tengah maraknya informasi yang dapat memicu intoleransi.

“Kementerian Agama mendorong agar keragaman dilihat sebagai potensi untuk membangun harmoni, bukan pemisah,” tegasnya.

Rector UIN Sunan Ampel, Prof. Akh. Muzakki, menambahkan bahwa perguruan tinggi berperann penting dalam membangun kehidupan yang harmonis dan mendukung arahan Menteri Agama untuk menciptakan kurikulum yang menekankan nilai-nilai perjumpaan dan cinta, bukan perbedaan.

FGD ini juga membahas penyempurnaan instrument penilaian kompetensi guru agama yang toleran dan integrasi nilai toleransi ke dalam kurikulum pendidikan tinggi.

Ketua FGD, Dr. Hanun Asrohah, menekankan pentingnya diskusi berkelanjutan tentang toleransi di era teknologi dan globalisasi. Karena isu toleransi sendiri tidak pernah ada habisnya untuk dibahas dan akhir-akhir ini semakin mengemuka karena perkembangan teknologi dan dunia global.

Sebagai langkah awal, UIN Sunan Ampel telah melakukan survei tentang indeks toleransi di kalangan pendidik Jawa Timur untuk mendukung mandat Kementerian Agama dalam membangun kerukunan.

Sumber : https://surabaya.inews.id/read/546870/animasi-minilemon-bisa-menjadi-cara-baru-belajar-toleransi-di-kampus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *